KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS
(Untuk Melengkapi Tugas Etika Bisnis)
Disusun oleh :
Panji Aldio Utama
18214387
3EA47
Dosen : Bpk. Adi Kuswanto
UNIVERSITAS GUNADARMA
KARAWACI
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
Telkomsel diduga melakukan
manipulasi dalam program “Talkmania” dengan tetap menarik pulsa pelanggan meski
keutamaan dalam program itu tidak diberikan. Salah seorang warga Kota Medan,
Mulyadi (37) di Medan, Selasa, mengatakan, dalam iklannya, Telkomsel menjanjikan
gratis menelepon ke sesama produk operator selular itu selama 5.400 detik (90
menit -red). Untuk mendapatkan layanan itu, pulsa pelanggan akan dikurangi Rp3
ribu setelah mendaftar melalui SMS “TM ON” yang dikirim ke nomor 8999 terlebih
dulu.Namun, pelanggan sering merasa kecewa karena layanan itu selalu gagal dan
hanya dijawab dengan pernyataan maaf disebabkan sistem di operator selular
tersebut sedang sibuk serta disuruh mencoba lagi.Tapi pulsa pelanggan tetap
dikurangi, dan apabila terus dicoba tetap juga gagal, sedangkan pulsa terus
dikurangi, katanya. Warga Kota Medan yang lain, Ulung (34) mengatakan,
penggunaan layanan Talkmania yang diiklankan Telkomsel itu seperti “berjudi”.
“Kadang-kadang berhasil, kadang kadang gagal, namun pulsa tetap ditarik,”
katanya. Direktur Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK), Farid
Wajdi, SH, MHum mengatakan, layanan iklan Telkomsel itu dapat dianggap
manipulasi karena terjadinya “misleading” atau perbedaan antara realisasi
dengan janji. Pihaknya siap memfasilitasi dan melakukan pendampingan jika ada
warga yang merasa dirugikan dan akan menggugat permasalahan itu secara
hukum.Secara sekilas, kata Farid, permasalahan itu terlihat ringan karena hanya
mengurangi pulsa telepon selular masyarakat sebesar Rp3 ribu.Namun jika
kejadian itu dialami satu juta warga saja dari sekian puluh juta pelanggan
Telkomsel, maka terdapat dana Rp3 miliar yang didapatkan operator selular itu
dari praktik manipulasi iklan tersebut. Departemen Komunikasi dan Informasi
(Depkominfo) dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) perlu rena
iklan operator selular selama ini sering menjebak, saling menjatuhkan dan tidak
memiliki aturan yang jelas, katanya. Humas Telkomsel Medan, Weni yang
dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap nomor
pelanggan yang merasa dirugikan dalam layanan Talkmania tersebut. “Namun,
Telkomsel telah ‘merefine’ atau mengembalikan kembali pulsa nomor-nomor
(handpone) yang gagal itu,” katanya
BAB 2
PEMBAHASAN
Terjadinya perbuatan tercela dalam
dunia bisnis tampaknya tidak menampakan kecenderungan tetapi sebaliknya, makin
hari semakin meningkat. Tindakan mark up, ingkar janji, tidak mengindahkan
kepentingan masyarakat, tidak memperhatikan sumber daya alam maupun tindakan
kolusi dan suap merupakan segelintir contoh pengabdian para pengusaha terhadap
etika bisnis. Kasus telkomsel diatas merupakan salah satu tindakan ingkar janji
karena tetap mengurangi pulsa pelanggan sedangkan fasilitas talkmania tidak
diterima oleh pelanggan.
Secara sederhana etika bisnis dapat
diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum.
Tetapi harus diingat dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat
menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting
mengingat dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha
pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis tidak hanya
mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hukum sebagai pemasok,
pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain.
Sebagai bagian dari masyarakat,
tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan
bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika
tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis
maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak
langsung. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain ialah :
- · Pengendalian diri
- · Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
- · Mampu menyatakan yang benar itu benar.Artinya, jika pihak telkomsel benar mengadakan
- · Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
Perubahan perdagangan dunia
menuntut segera dibenahinya etika bisnis agar tatanan ekonomi dunia semakin
membaik. Langkah apa yang harus ditempuh? Didalam bisnis tidak jarang berlaku
konsep tujuan menghalalkan segala cara. Bahkan tindakan yang berbau kriminal
pun ditempuh demi pencapaian suatu tujuan. Kalau sudah demikian, pengusaha yang
menjadi pengerak motor perekonomian akan berubah menjadi binatang
ekonomi. Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak
menampakan kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat.
Tindakan mark up, ingkar janji, tidak mengindahkan kepentingan masyarakat,
tidak memperhatikan sumber daya alam maupun tindakan kolusi dan suap merupakan
segelintir contoh pengabdian para pengusaha terhadap etika bisnis.
Secara sederhana etika bisnis dapat
diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum.
Tetapi harus diingat dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat
menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting
mengingat dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha
pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis tidak hanya
mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hukum sebagai pemasok,
pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain. Sebagai
bagian dari masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ada pada
masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu
membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu
antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam
hubungan langsung maupun tidak langsung.
Dengan memetakan pola hubungan
dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika bisnis
terwujud dalam satu pola hubungan yang bersifat interaktif. Hubungan ini tidak
hanya dalam satu negara, tetapi meliputi berbagai negara yang terintegrasi
dalam hubungan perdagangan dunia yang nuansanya kini telah berubah. Perubahan
nuansa perkembangan dunia itu menuntut segera dibenahinya etika bisnis.
Pasalnya, kondisi hukum yang melingkupi dunia usaha terlalu jauh tertinggal
dari pertumbuhan serta perkembangan dibidang ekonomi. Jalinan hubungan usaha
dengan pihak-pihak lain yang terkait begitu kompleks. Akibatnya, ketika dunia
usaha melaju pesat, ada pihak-pihak yang tertinggal dan dirugikan, karena
peranti hukum dan aturan main dunia usaha belum mendapatkan perhatian yang
seimbang.
Salah satu contoh yang selanjutnya
menjadi masalah bagi pemerintah dan dunia usaha adalah masih adanya pelanggaran
terhadap upah buruh. Hal lni menyebabkan beberapa produk nasional terkena
batasan di pasar internasional. Contoh lain adalah produk-produk hasil hutan
yang mendapat protes keras karena pengusaha Indonesia dinilai tidak
memperhatikan kelangsungan sumber alam yang sangat berharga
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pelanggaran etika bisnis itu dapat
melemahkan daya saing hasil industri dipasar internasional. Ini bisa terjadi
sikap para pengusaha kita. Lebih parah lagi bila pengusaha Indonesia menganggap
remeh etika bisnis. Kecenderungan makin banyaknya pelanggaran etika bisnis
membuat keprihatinan banyak pihak. Pengabaian etika bisnis dirasakan akan
membawa kerugian tidak saja buat masyarakat, tetapi juga bagi tatanan ekonomi
nasional. Disadari atau tidak, para pengusaha yang tidak memperhatikan etika
bisnis akan menghancurkan nama mereka sendiri dan negara.
Secara sederhana etika bisnis dapat
diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum.
Tetapi harus diingat dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat
menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat
penting mengingat dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya.
Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bisnis tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hukum
sebagai pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain.
Sebagai bagian dari masyarakat,
tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan
bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika
tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis
maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak
langsung.
Telkomsel melakukan manipulasi dalam iklan talkmania pelanggan telkomsel merasa telah di rugikan karena pihak telkomsel menjanjikan gratis menelepon ke sesama produk operator selular itu selama 5.400 detik, Tetapi hal itu tidak terlaksana. Pelanggan merasa kecewa karena setelah di coba hal itu selalu gagal dan mengurangi pulsa para pelanggan itu sendiri, Dengan kata lain pelanggan merasa di rugikan.
Telkomsel melakukan manipulasi dalam iklan talkmania pelanggan telkomsel merasa telah di rugikan karena pihak telkomsel menjanjikan gratis menelepon ke sesama produk operator selular itu selama 5.400 detik, Tetapi hal itu tidak terlaksana. Pelanggan merasa kecewa karena setelah di coba hal itu selalu gagal dan mengurangi pulsa para pelanggan itu sendiri, Dengan kata lain pelanggan merasa di rugikan.
3.2 SARAN
Bagi setiap perusahaan yang
menjalankana suatu usaha atau bisnis diharapkan menerapkan suatu etika dalam
perusahaannya. Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki
daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai
(value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya
dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan
yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen. Jangan menganggap remeh suatu etika
bisnis itu karena etika tersebut sangat penting bagi kemajuan perusahaan itu
sendiri. Tanpa adanya suatu etika dalam bisnis mungkin perusahaan tidak akan
bertahan lama karena akan menghancurkan nama baik perusahaan itu sendiri. Oleh
karena itu wajib bagi semua perusahaan untuk menerapkan suatu etika bisnis
dalam perusahaannya.
Khusus bagi perusahaan Telkomsel
jangan menjanjikan sesuatu yang belum terlaksana karena akan membuat para
pelanggan menjadi tidak percaya lagi. Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan
akan memancing tindakan balasan dari konsumen atau masyarakat dan akan sangat kontra
produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan
beroperasi. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai
perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada
umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula,
terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis misalnya
diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Perusahaan yang
menjalankan ushanya dengan didukung suatu etika bisnis akan lebih berkembang
dari pada perusahaan yang tidak memiliki suatu etika berbisnis apa-apa. Oleh
karena itu suatu etika berbisnis sangat penting dalam menjalankan suatu usaha.
No comments:
Post a Comment