Friday, June 5, 2015

Active & Passive Voice ( beserta contoh )

 
Selamat datang di blog sederhana saya ini. Biar sederhana semoga bermanfaat ya hehe..
Dalam postingan ini saya akan membahas materi bahasa inggris mengenai “Active and Passive Voice”. Sebelumnya saya ingin menerangkan apa saja yang perlu diganti dalam merubah kalimat aktif menjadi passif. Yang perlu diganti hanyalah kata kerja dan To be nya. Apabila kata kerja dalam kalimat aktif itu adalah kata kerja 1 atau 2 ( V1/V2 ) maka dalam kalimat pasifnya diganti dengan kata kerja ke 3 ( V3). Dan berikut mengenai To be yang harus dirubah.   
Present : am , is , are
Past:  - Apabila To be dalam kalimat aktif "am / is" maka dalam pasif diganti "was"
          -Apabila To be dalam kalimat aktif "are" maka dalam pasif diganti "were"
Pada tenses perfect Has: He,She,it 
                                Have : I,You,They,We

Tenses
Active
Passive

Simple


Present
S+V1+S/ES+O
O+to be (present)+V3+by S
ex:
My sister cleans the plate after eat
After eat the plate is cleaned by my sister
Past
S+V2+O
O+to be (past)+V3+by S
ex:
My sister cleaned the plate
The plate was cleaned by my sister
Future
S+will+V1+O
O+will+be+V3+ by S
ex:
My sister will clean the plate after eat
After eat the plate will be cleaned by my sister

Contious


Present
S+to be (present)+V1ing+O
O+to be+being+V3+by S
ex:
My sister is cleaning the plates
The plates is being cleaned by my sister
Past
S+to be (past)+V1ing+O
O+to be (past)+being+V3+by S
ex:
My sister was cleaning the plates
The plates was being cleaned by my sister
Future
S+will+be+V1ing+O
O+will+be+being+V3+by S
ex:
My sister will be cleaning the plates
The plates will be being cleaned by my sister

Perfect


Present
S+has/have+V3+O
O+has/have+been+V3+by S
ex:
My sister has cleaned the plates
The plates has been cleaned by my sister
Past
S+had+V3+O
O+had+been+V3+by S
ex:
My sister had cleaned the plates
The plates had been cleaned by my sister
Future
S+will+have+V3+O
O+will+have+been+V3+by S
ex:
My sister will have cleaned the plates
The plates will have been cleaned by my sister
 

Tuesday, May 12, 2015

10 Tips untuk fotografer pemula : Belajar fotografi





Dunia fotografi memang lagi booming sekarang-sekarang ini, mulai dari anak remaja, abg, bahkan sampai orang dewasa pun banyak yang mengenalnya. Fotografi mulai dicintai dan di gemari dari berbagai kalangan. Saya sendiri pun hobi dengan aktivitas yang satu ini, selain menyenangkan kita juga bisa menjual hasil karya foto kita. Memang budget yang harus kita keluarkan untuk melakukan aktivitas ini tidak murah, mulai dari membeli peralatan dan perlengkapannya sampai mengunjungi suatu spot yang menarik agar hasil yang kita dapatkan bisa bagus. Fotografi memang tidak terlalu sulit untuk dipelajari, sehingga orang yang baru mengenal fotografi pun bisa mempelajarinya. Nah bagi pemula yang masih mencoba2 untuk mempelajarinya tidak usah takut, berikut ada 10 tips belajar fotografi untuk fotografer pemula.


1. Jangan langsung membeli peralatan paling mahal


Mungkin karena alasan untuk mendapatkan foto yang sangat bagus sehingga sebagai pemula anda nekat membeli kamera dan peralatan pendukung yang sangat mahal. Tidak mengapa, tapi perlu anda ketahui kalau sebuah kamera yang lebih mahal tidak berarti Anda akan menghasilkan foto yang lebih baik, kecuali Anda telah menjadi seorang yang ahli dalam fotografi dan benar-benar menguasai peralatan tersebut. Belajarlah secara bertahap dengan kamera Anda yang sederhana. Dan sebaiknya jangan mengupgrade peralatan sampai Anda benar-benar menguasai dasar fotografi dan membutuhkan pengembangan skill dengan peralatan yang lebih canggih.

2. Bergabung dengan forum fotografi


Ada sejumlah besar situs yang didirikan baik di Indonesia maupun di luar sana yang bisa Anda datangi untuk menimbah ilmu. Di forum Anda bisa meminta saran atau rekomendasi mengenai teknik atau perlatan yang cocok sesuai kebutuhan Anda. Simak baik-baik obrolan di forum yang membahas tentang kasus tertentu, karena bisa saja suatu saat Anda akan menghadapi kasus serupa.

3. Pastikan anda selalu berjalan dengan kamera Anda


Memang tidak harus setiap waktu. Tapi adakalanya kesempatan memotret (entah itu momen atau objek yang indah) datang tiba-tiba ketika Anda tidak mengharapkannya. Jika merasa berat dengan beban kamera DLSR, cobalah manfaatkan kamera ponsel Anda untuk mengambil peluang motret yang tak terduga. Dan dengan kamera ponsel Anda bisa mengambil foto referensi dari adegan yang ingin Anda kembangkan menggunakan kamera DSLR.

4. Mencari ide dan referensi


Cobalah Anda berkeliling di situs photo stream seperti 500px atau flickr. Lihat dan pelajari karya hebat para fotografer profesional di sana. Dengan begitu semoga bisa memberikan Anda ide-ide segar dari cara mereka mengambil gambar yang mungkin sebelumnya tidak terfikirkan oleh Anda. Belajarlah dari karya orang lain.

5. Jangan abaikan subjek sederhana


Anda mungkin tidak melihat sesuatu yang menarik untuk dibidik pada ruang tamu atau di taman, tapi cobalah melihat lingkungan yang akrab dengan mata yang segar. Seringkali subjek sederhana bisa menjadi foto terbaik. Cobalah berdiri di satu tempat tertentu sambil melihat sekelilingnya, lalu coba untuk mengambil lima atau enam tembakan. Otak-atik kamera Anda dan kembangkan kreasi Anda untuk mendapatkan foto terbaik sekalipun pada objek / subjek yang biasa-biasa saja.

6. Nikmati proses belajar


Hal terbaik memiliki hobi seperti fotografi adalah tidak pernah kehabisan hal untuk belajar. Inspirasi dan kesempatan selalu ada di sekitar Anda. Cobalah melihat segala sesuatu melalui mata 'seorang fotografer' dan Anda akan melihat kesempatan memotret yang Anda tidak pernah lihat sebelumnya.

7. Manfaatkan post-processing


Post-processing dapat melibatkan tweak sederhana seperti menghapus mata merah (red-eye), mengubah foto menjadi hitam dan putih, dll. Jika Anda tertarik untuk belajar tentang pengolahan gambar maka Anda bisa memulai dengan mencoba software gratis seperti Paint.net (tidak harus bingung dengan Microsoft Paint). Ditambah dengan sebuah forum pengguna dan paint.net menawarkan fleksibilitas Adobe Photoshop tanpa biaya dan kompleksitas.

8. Selalu bereksperimen dengan settingan kamera Anda


Titik fokus dan tembakan kamera Anda mungkin lebih fleksibel dan kuat dari yang Anda tahu. Baca petunjuk manual untuk memahami semua simbol-simbol kecil pada kamera Anda (baca di sini tentang bagian-bagian kamera). Ketika Anda bereksperimen, cobalah membidik subjek dengan beberapa setingan yang berbeda-beda untuk mempelajari apa efek yang Anda suka. Ketika Anda sedang melihat foto Anda di komputer, Anda dapat memeriksa data EXIF ​​(biasanya dalam properti file) untuk mengingat pengaturan yang Anda gunakan.

9. Pelajari dasar fotografi


Di blog ini saya menulis beberapa ilmu dasar fotografi yang sangat penting untuk dipelajari, Anda bisa melihat semua artikel pemula di sini. Mulailah dengan mengenal bagian-bagian pada kamera. Kemudian rekomendasi saya agar Anda mempelajari tentang eksposur. Sedangkan untuk mencari ide atau referensi bisa dengan melihat karya orang lain dan saya mengumpulkan beberapa foto terbaik untuk inspirasi, silahkan Anda lihat di sini.

10. Memotret secara rutin


Cobalah untuk memotret sesuatu setiap hari. Jika Anda tidak bisa melakukan itu, pastikan Anda mengambil waktu senggang untuk berlatih secara teratur, sehingga Anda tidak lupa apa yang telah Anda pelajari selama ini. Sedangkan cara terbaik untuk memotivasi diri sendiri adalah dengan bergabung ke forum fotografi. Ingat! ketika foto yang Anda hasilkan tidak sesuai dengan yang Anda harapkan, sebaiknya hapus dan ulangi lagi.

Semoga tips di atas bisa membantu Anda untuk mengembangkan skill fotografi Anda.

Monday, May 11, 2015

Kisah Sukses : Chairul Tanjung

KISAH SUKSES : CHAIRUL TANJUNG

Chairul Tanjung dikenal sebagai pengusaha yang agresif, ekspansi usahanya merambah segala bidang, mulai perbankan dengan bendera Bank Mega Group, pertelivisian Trans TV dan Trans 7, hotel dengan bendera The Trans, di bidang supermarket, CT (panggilan akrab Chairul Tanjung) mengakuisisi Carrefour, pesawat terbang, hingga bisnis hiburan TRANS STUDIO, dan bisnis lainnya.
 
Riwayat kehidupan CT kecil bisa dikatakan terlahir dari keluarga cukup berada kala itu. Dia mempunyai enam saudara kandung. A.G. Tanjung, ayahnya, adalah mantan wartawan pada era Orde Lama dan pernah menerbitkan surat kabar dengan oplah kecil.

Namun, ketika terjadi pergantian era pemerintahan, usaha ayahnya itu tutup karena ayahnya mempunyai pemikiran yang berseberangan dengan penguasa politik saat itu. Keadaan tersebut memaksa kedua orang tuanya menjual rumah dan harus rela menjalani hidup seadanya. Mereka pun kemudian menyewa sebuah losmen dengan kamar-kamar yang sempit.

Kondisi ekonomi keluarganya yang sulit membuat orang tuanya tidak sanggup membayar uang kuliah Chairul yang waktu itu hanya sebesar Rp75.000. “Tahun 1981 saya diterima kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (UI). Uang masuk ini dan itu total Rp75.000. Tanpa saya ketahui, secara diam-diam ibu menggadaikan kain halusnya ke pegadaian untuk membayar uang kuliah,” katanya lirih.

Melihat pengorbanan sang ibu, ia lalu berjanji tidak ingin terus-menerus menjadi beban orang tua. Sejak saat itu, ia tidak akan meminta uang lagi kepada orang tuanya. Ia bertekad akan mencari akal bagaimana caranya bisa membiayai hidup dan kuliah.

CT pria kelahiran Jakarta, 18 Juni 1962 pada awalnya memulai bisnis kecil-kecilan. Dia bekerjasama dengan pemilik mesin fotokopi, dan meletakkannya di tempat strategis yaitu di bawah tangga kampus. Mulai dari berjualan buku kuliah stensilan, kaos, sepatu, dan aneka barang lain di kampus dan kepada teman-temannya. Dari modal usaha itu, ia berhasil membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di daerah Senen Raya, Jakarta. Sayang, karena sifat sosialnya – yang sering memberi fasilitas kepada rekan kuliah, serta sering menraktir teman – usaha itu bangkrut.

Memang terbilang terjal jalan yang harus ditempuh Chairul Tanjung sebelum menjadi orang sukses seperti sekarang ini. Kepiawaiannya membangun jaringan bisnis telah memuluskan perjalanan bisnisnya. Salah satu kunci sukses dia adalah tidak tanggung-tanggung dalam melangkah.

Menurut penuturan Chairul, gedung tua Fakultas Kedokteran UI dulu belum menggunakan lift. Dari lantai satu hingga lantai empat masih menggunakan tangga. Lewat ruang kosong di bawah tangga ini, Chairul muda melihat peluang yang bisa dimanfaatkannya untuk menghasilkan uang.

“Nah, kebetulan ada ruang kosong di bawah tangga. Saya lalu berpikir untuk bisa memanfaatkannya sebagai tempat fotokopi. Tapi, masalahnya, saya tidak mempunyai mesin fotokopi. Uang untuk membeli mesin fotokopi pun tidak ada,” tuturnya.

Dia pun lantas mencari akal dengan mengundang penyandang dana untuk menyediakan mesin fotokopi dan membayar sewa tempat. Waktu itu ia hanya mendapat upah dari usaha foto kopi sebesar Rp2,5 per lembar. “Sedikit ya. Tapi, karena itu daerah kampus, dalam hal ini mahasiswa banyak yang fotokopi, maka jadilah keuntungan saya lumayan besar,” katanya sambil melempar senyum.

Tidak hanya sampai di situ, ia pun terus berusaha mengasah kemampuannya dalam berbisnis. Usaha lain, seperti usaha stiker, pembuatan kaos, buku kuliah stensilan, hingga penjualan buku bekas dicobanya. Usai menyelesaikan kuliah, Chairul memberanikan diri menyewa kios di daerah Senen, Jakarta Pusat, dengan harga sewa Rp1 juta per tahun.

Kios kecil itu dimanfaatkannya untuk membuka CV yang bergerak di bidang penjualan alat-alat kedokteran gigi. Sayang, usaha tersebut tidak berlangsung lama karena kios tempat usahanya lebih sering dijadikan tempat berkumpul teman-temannya sesama aktivis. “Yang nongkrong lebih banyak ketimbang yang beli,” kata mahasiswa teladan tingkat nasional 1984-1985 ini.

Selang berapa tahun, ia mencoba bangkit dan melangkah lagi dengan menggandeng dua temannya mendirikan PT Pariarti Shindutama yang memproduksi sepatu.

 
Ia mendapatkan kredit ringan dari Bank Exim sebesar Rp150 juta. Kepiawaiannya membangun jaringan bisnis membuat sepatu produksinya mendapat pesanan sebanyak 160.000 pasang dari pengusaha Italia.

Bisnisnya terus berkembang. Ia mulai mencoba merambah ke industri genting, sandal, dan properti. Namun, di tengah usahanya yang sedang merambat naik, tiba-tiba dia terbentur perbedaan visi dengan kedua rekannya. Ia pun memutuskan memilih mundur dan menjalankan sendiri usahanya.

Memang tidak jaminan, seseorang yang berkarier sesuai dengan latar belakang pendidikannya akan sukses. Kenyataannya tidak sedikit yang berhasil justru setelah mereka keluar dari jalur.

“Modal dalam usaha memang penting, tapi mendapatkan mitra kerja yang andal adalah segalanya. Membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas dalam menjalankan bisnis,” ujar Chairul Tanjung yang lebih memilih menjadi seorang pengusaha ketimbang seorang dokter gigi biasa.

Dan pilihannya untuk menjadi pengusaha menempatkan CT sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai 450 juta dolar AS. Sebuah prestasi yang mungkin tak pernah dibayangkannya saat memulai usaha kecil-kecilan, demi mendapat biaya kuliah, ketika masih kuliah di UI dulu.

Hal itulah yang barangkali membuat Chairul Tanjung selalu tampil apa adanya, tanpa kesan ingin memamerkan kesuksesannya. Selain itu, rupanya ia pun tak lupa pada masa lalunya. Karenanya, ia pun kini getol menjalankan berbagai kegiatan sosial. Mulai dari PMI, Komite Kemanusiaan Indonesia, anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia dan sebagainya. “Kini waktu saya lebih dari 50% saya curahkan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan,” ungkapnya.

Kini Grup Para mempunyai kerajaan bisnis yang mengandalkan pada tiga bisnis inti. Pertama jasa keuangan seperti Bank Mega, Asuransi Umum Mega, Aanya yaitu bisnis televisi, TransTV. Pada bisnis pertelevisian ini, ia juga dikenal berhasil mengakuisisi televisi yang nyaris bangkrut TV7, dan kini berhasil mengubahnya jadi Trans7 yang juga cukup sukses.

Langkah ekspansi selanjutnya adalah mendirikan perusahaan patungan dengan mantan wapres Jusuf Kalla membentuk taman wisata terbesar “TRANS STUDIO” di Makassar, untuk menyaingi keberadaan Universal Studio yang ada di Singapura. Taman hiburan dalam ruangan terbesar di Indonesia inipun sekarang telah merambah kota Bandung, dan sebentar lagi kota-kota besar di Indonesia lainnya.

Chairul merupakan salah satu dari tujuh orang kaya dunia asal Indonesia. Dia juga satu-satunya pengusaha pribumi yang masuk jajaran orang tajir sedunia. Enam wakil Indonesia lainnya adalah Michael Hartono, Budi Hartono, Martua Sitorus, Peter Sondakh, Sukanto Tanoto dan Low Tuck Kwong.

Berkat kesuksesannya itu Majalah Warta Ekonomi menganugerahi Pria Berdarah Minang/Padang sebagai salah seorang tokoh bisnis paling berpengaruh di tahun 2005 dan Dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di dunia tahun 2010 versi majalah Forbes dengan total kekayaan $1 Miliar.

sumber : http://others.lintas.me.com